Brida Kota Medan Gelar Seminar Kajian Penilaian Kinerja Gedung Warenhuis untuk Bangunan Hijau
Selasa, 27 Mei 2025, 15:04:09 | Dibaca: 46
Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kota Medan melalui Bidang Ekonomi dan Pembangunan menggelar Seminar Proposal Kajian Penilaian Kinerja Gedung Warenhuis serta Pengaruhnya Terhadap Iklim Mikro dalam Upaya Menuju Bangunan Hijau tahun anggaran 2025. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Rapat Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Medan dengan menghadirkan para stakeholder dari lingkungan pemerintah dan akademisi.
.jpeg)
Seminar melibatkan tujuh instansi strategis, yakni Tim Tenaga Ahli dari Universitas Sumatera Utara, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Medan, Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang, Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pariwisata, dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan. Kajian ini secara khusus mengkaji penilaian kinerja Gedung Warenhuis yang berlokasi di kawasan Kesawan, tepatnya di persimpangan Jalan Ahmad Yani dan Jalan Hindu.
Gedung bersejarah yang dibangun pada tahun 1916 dan resmi dibuka pada tahun 1919 ini dipilih sebagai objek studi karena posisinya yang strategis di pusat kota dan potensinya untuk menjadi model penerapan konsep bangunan hijau pada bangunan cagar budaya. Gedung yang dirancang oleh arsitek asal Jerman, G Bos, mengusung gaya arsitektur Eropa perpaduan Art Nouveau dan Neo-Klasik dengan karakteristik arsitektur ikonik berupa fasad khas dengan ornamentasi elegan, jendela-jendela besar, dan struktur kayu yang masih kokoh meski berusia lebih dari seabad.
Brida Kota Medan menjadwalkan kajian berlangsung selama tiga bulan, mulai dari penyusunan literatur dan pengumpulan data hingga perumusan rekomendasi dan penyelesaian laporan akhir. Hasil kajian diharapkan menghasilkan penilaian komprehensif kinerja Gedung Warenhuis dan rekomendasi penerapan bangunan hijau yang sesuai dengan kondisi iklim mikro Kota Medan. Inisiatif ini menandai komitmen serius Brida Kota Medan dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang memadukan aspek pelestarian cagar budaya dengan konsep bangunan hijau untuk menciptakan kota yang lebih layak huni bagi seluruh masyarakat Medan.
.jpeg)
Seminar melibatkan tujuh instansi strategis, yakni Tim Tenaga Ahli dari Universitas Sumatera Utara, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Medan, Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang, Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pariwisata, dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan. Kajian ini secara khusus mengkaji penilaian kinerja Gedung Warenhuis yang berlokasi di kawasan Kesawan, tepatnya di persimpangan Jalan Ahmad Yani dan Jalan Hindu.
Gedung bersejarah yang dibangun pada tahun 1916 dan resmi dibuka pada tahun 1919 ini dipilih sebagai objek studi karena posisinya yang strategis di pusat kota dan potensinya untuk menjadi model penerapan konsep bangunan hijau pada bangunan cagar budaya. Gedung yang dirancang oleh arsitek asal Jerman, G Bos, mengusung gaya arsitektur Eropa perpaduan Art Nouveau dan Neo-Klasik dengan karakteristik arsitektur ikonik berupa fasad khas dengan ornamentasi elegan, jendela-jendela besar, dan struktur kayu yang masih kokoh meski berusia lebih dari seabad.
Brida Kota Medan menjadwalkan kajian berlangsung selama tiga bulan, mulai dari penyusunan literatur dan pengumpulan data hingga perumusan rekomendasi dan penyelesaian laporan akhir. Hasil kajian diharapkan menghasilkan penilaian komprehensif kinerja Gedung Warenhuis dan rekomendasi penerapan bangunan hijau yang sesuai dengan kondisi iklim mikro Kota Medan. Inisiatif ini menandai komitmen serius Brida Kota Medan dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang memadukan aspek pelestarian cagar budaya dengan konsep bangunan hijau untuk menciptakan kota yang lebih layak huni bagi seluruh masyarakat Medan.