Seminar Hasil Kajian Analisis Rantai Pasok Pangan Terhadap Stabilisasi Harga dan Pengaruhnya kepada Kesejahteraan Masyarakat Kota Medan
Jumat, 24 Oktober 2025, 14:55:33 | Dibaca: 13
Seminar Hasil Kajian Analisis Rantai Pasok Pangan Terhadap Stabilitas harga dan Pengaruhnya Kepada Kesejahteraan Masyarakat Kota Medan dilaksanakan pada hari Kamis 23 Oktober 2025 di Aula Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Seminar dibuka oleh Wali Kota Medan yang diwakili oleh Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Kota Medan Bapak Benny Iskandar, S.T., M.T dan di hadiri oleh Kepala Bidang Ekonomi dan Pembangunan Bapak Indra Gunawan, S.H., M.H, Tim Tenaga Ahli Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Bapak Dr. Rulianda Purnomo Wibowo, S.P., M.Ec, Organisasi Perangkat Daerah Kota Medan, KADIN Kota Medan, Dirut PD PASAR Kota Medan, Kepala Bulog Kota Medan dan camat se-Kota Medan untuk mengetahui dan memberikan tanggapan serta masukan terhadap hasil kajian Seminar Hasil Analisis Rantai Pasok Pangan Terhadap Stabilitas harga dan Pengaruhnya Kepada Masyarakat Kota Medan dengan harapan mendapat rekomendasi kebijakan yang akan disampaikan Kepada Pemerintah Kota Medan dalam memperkuat Ketahanan Pangan Kota Medan.
Hasil Riset menegaskan bahwa ketimpangan infrastruktur menjadi akar utama ketidakstabilan harga dan kesejahteraan ekonomi. Masyarakat di wilayah pesisir dan perifer seperti Nias dan Mandailing Natal yang masih menghadapi fluktuasi harga ekstrem akibat lemahnya konektivitas dan minimnya fasilitas penyimpanan.
Tim peneliti merekomendasikan sejumlah kebijakan strategis: pembangunan jaringan cold chain dan pusat distribusi pangan, digitalisasi sistem informasi harga real-time, penguatan koperasi petani, serta dashboard pemantauan harga lintas kabupaten.
Selain itu, riset juga menggarisbawahi pentingnya sistem peringatan dini (early warning system) berbasis data untuk mencegah krisis harga komoditas seperti cabai dan telur, yang kerap memicu inflasi musiman di Medan.
Secara keseluruhan, laporan tersebut menegaskan bahwa stabilisasi harga pangan bukan hanya bergantung pada produksi, tetapi juga pada efisiensi logistik, transparansi informasi, dan pemerataan akses pasar yang merupakan tiga pilar utama menuju kesejahteraan pangan berkelanjutan di Sumatera Utara.